Di dinginnya pagi
ada mata yang terpaksa dibuka
memang sangat sulit menolak sapaan dering
namun sekelumit pekerjaan menungguku di meja kerja
bisakah menunggu?
bisikku pada diri sambil jemariku meraba selimut
lalu kapan, jika bukan sekarang?
jawab hati ketika itu
Bukankah telah lama kamu tinggalkan kebiasaan itu?
Bangun dan bergegaslah
mentari menunggu senyummu.
Keping-Keping Pahatan Hati
Senin, 12 Mei 2014
Selasa, 22 April 2014
Tanpa Sengaja; Pun Tanpa Terencana
Engkau datang tanpa sengaja; pun tanpa terencana
Semua berjalan seperti telah cukup lama kita saling mengenal
Hingga ketika waktu berlalu
engkau kembali datang membongkar ingatanku
dengan sebuah pesan singkat
"Sahabatku, senja ini aku sendiri.
Teringat kemarin bersamamu. Begitu Sempurna.
Kamu bilang hujan itu cantik. Kamu benar.
Hujan itu memang cantik.
Saat ini ketika hujan turun, aku ingat kamu.
Kamu cantik di hatiku"
Lalu harus kubilang apa pada waktu?
Akankah kujawab: segala yang kututur datang tanpa disengaja; tak pernah terencana, seperti jumpa kita siang itu
Semua berjalan seperti telah cukup lama kita saling mengenal
Hingga ketika waktu berlalu
engkau kembali datang membongkar ingatanku
dengan sebuah pesan singkat
"Sahabatku, senja ini aku sendiri.
Teringat kemarin bersamamu. Begitu Sempurna.
Kamu bilang hujan itu cantik. Kamu benar.
Hujan itu memang cantik.
Saat ini ketika hujan turun, aku ingat kamu.
Kamu cantik di hatiku"
Lalu harus kubilang apa pada waktu?
Akankah kujawab: segala yang kututur datang tanpa disengaja; tak pernah terencana, seperti jumpa kita siang itu
Kamis, 03 April 2014
My Engagement
Yang terkasih yang telah berhasil mencuri hatiku
Ingatkah engkau ketika kusematkan cincin di jari
manismu?
Sambil kulontarkan beberapa kalimat sederhana
“Ka
Ferdi tercinta, toe keta manga ata banan kole one nai, hanang ite kanang
Gereng
kaku ce’e le bulan sebelas”
Malam itu kulihat engkau tersenyum penuh arti
Riuh tepuk tangan semakin membuat jantungku berdegup
kencang
Aku gugup, namun coba kusembunyikan dengan terus
menatapmu
Tak lama berselang, engkau pun membalas menyematkan
cincin di jari manisku sambil berkata
“Enu
Elsi tercinta, terimalah cincin ini sebagai bukti cintaku yang abadi
dan
tak akan pernah teputuskan unuk selamanya”
kemudian mencium jariku penuh mesra diiringi sorak
tepuk tangan
Malam itu aku semesta memelukku erat
Lelaki yang telah Tuhan janjikan untukku telah
mengikatku dengan kata-katanya
Seribu macam kwatir kutanggalkan malam itu juga
Tak kusangka akan secepat itu aku mencintaimu
Mencintai segala
yang ada padamu dan pada keluargamu
Mengenang sebulan pertunangan
28-02-2014
28-03-2014
Selasa, 04 Februari 2014
Jumat, 31 Januari 2014
Selasa, 17 Desember 2013
Sepi Kembali Mengejekku
Mungkin malam seperti tak mau berujung
dalam diam aku pun luluh
lantak tak beraturan
ingin berlari meraihnya
langkah kakiku saja yang tak mau beranjak
tumitnya serasa kaku
aku diam
dan sepi kembali mengejekku
Kamis, 15 Agustus 2013
MIMPI
Dalam kehidupan,
jalan itu penuh,
dalam impian,
harapan itu penuh mimpi...
Duri bukan penghambat,
mimpi bukan anganan,
duri itu penyemangat,
mimpi itu tujuan...
Berkibar asa menggapai cita,
mencapai harapan dengan penuh cinta... :)
jalan itu penuh,
dalam impian,
harapan itu penuh mimpi...
Duri bukan penghambat,
mimpi bukan anganan,
duri itu penyemangat,
mimpi itu tujuan...
Berkibar asa menggapai cita,
mencapai harapan dengan penuh cinta... :)
By: Alsabarni AMD
untukmu sahabat dalam menggapai harapan dan cinta...
untukmu sahabat dalam menggapai harapan dan cinta...
Langganan:
Postingan (Atom)